Rabu, 20 Februari 2019

Google Earth Tak Sengaja Ungkap Pangkalan Militer Rahasia Taiwan

Kilat Pelangi - Instalasi rahasia militer Taiwan secara tidak sengaja terungkap di internet lewat platform Google Earth. Beberapa properti militer yang terungkap di negara itu mencakup di wilayah Taipei, New Taipei, Taoyuan, dan Taichung.
Dilansir dari Ubergizmo, Selasa (19/2) bahkan salah satu pangkalan militer tempat penyimpanan rudal dapat terlihat dengan jelas menggunakan Google Earth, tanpa ada pembluran untuk mencegah publik melihatnya. Hal tersebut disinyalir karena pembaruan yang dilakukan pada plarform Google Earth.
Rancangan 3D yang detil pada platform Google Earth memungkinkan siapa pun untuk melihat tata letak instalasi militer ini, lokasi persisnya, struktur bangunan, dan bahkan lokasi peluncuran rudal dengan tampilan super jernih.
Menteri Pertahanan Taiwan, Yen Te-fa mengatakan bahwa pemerintah telah berkoordinasi dengan Google terkait hal ini. Intinya, Google diminta untuk mem-blur atau mengaburkan properti-properti tersebut, sementara itu pihak militernya akan meningkatkan kamuflase dari instalasinya di lapangan.
Google sendiri memang diwajibkan untuk mem-blur atau mengaburkan tampilan instalasi sensitif, sepeeti properti militer milik seluruh negara di dunia dari pandangan publik pada platform pemetaannya. Kasus ini menjadi contoh kecolongan bagi Google yang membuat beberapa rahasia militer Taiwan terungkap ke publik


Sumber : Akurat.co

Suami Paksa Istri dan Anak untuk Bunuh Diri, Begini Caranya

Kilat Pelangi - Peristiwa tragis terjadi di Sukabumi, Jawa Barat, Rabu (20/2/2019). Seorang kepala keluarga bersama Istri dan satu orang anak tewas terpanggang setelah sang ayah membakar diri.
Kanit Reskrim Polsek Cikembar, Sukabumi, Iptu Deni Miharja mengatakan, dari hasil olah tempat kejadian perkara, dari tiga jasad korban yakni Jamaludin (37), Iis (28) dan Ayu (10) tercium bau bahan bakar.
Deni mengatakan, selain dari TKP dirinya juga telah memintai keterangan dari beberapa saksi antara lain Desi yang merupakan kerabat korban.
Dari penuturan Desi saat dirinya tidur kemudian dirinya terbangun karena mendengar teriakan dan bau bensin. Mengetahui hal tersebut Desi langsung melihat apa yang terjadi. Sesaat dirinya melihat jika Jamaludin memegangi Iis dan Ayu dalam kondisi tubuh yang terbakar.
"Diduga kuat, pelaku memegangi istri dan anaknya," ujar Kanit.
Lebih Lanjut Iptu Deni Miharja mengatakan, pihaknya masih menyelidiki motif dari aksi bunuh diri satu keluarga ini. Sejauh ini pihaknya baru mengetahui jika pelaku yang bernama Jamaludin jarang pulang ke rumah.[]

Sumber : Akurat.co

Hati-Hati, Serangan Jantung Gejalanya Mirip Masuk Angin

Kilat Pelangi - Di Indonesia, istilah angin duduk sudah sangat familiar. Istilah tersebut diartikan sebagai penyakit masuk angin yang ditujukan kepada seseorang yang menderita masuk angin dan akhirnya meninggal tiba-tiba. Tapi tahukah kamu, bahwa istilah angin duduk tidak ada di dunia medis atau kedokteran.
"Sebenarnya dalam istilah kedokteran tidak ada istilah angin duduk yang kita ketahui gejalanya seperti orang masuk angin dan kesannya meninggal dadakan. Kemungkinan terbesarnya adalah serangan jantung," kata dr. Ade Median Ambari, Sp. JP, kepada AkuratHealth, di Jw Luwansa, Jakarta Selatan, Senin, (19/2).
Dirinya mengatakan, gejala dari serangan jantung ditandai dengan terjadinya iskemik, yaitu sumbatan, pembatasan dalam suplai darah ke jaringan yang menyebabkan kekurangan oksigen dan glukosa yang diperlukan untuk metabolisme sel. Memiliki ciri-ciri yang serupa dengan istilah yang dikenal banyak orang sebagai masuk angin.
"Biasanya, sesak nafas, ada nyeri dada, menjalar ke lengan, punggung, terasa tercekik, tetapi ada gejala otonomnya. Gejala ini sampai berkeringat, ada mual, muntah, dianggap deh masuk angin. Istilah angin duduk sampai sekarang masih banyak dipakai oleh masyarakat kita, sebagian besar kalo masuk angin di kerok, terus kemudian meninggal, itu kemungkinan besar serangan jantung," jelasnya.
Ia menjelaskan, mengapa ketika gejala dirasakan kemudian tidak ditangani dengat tepat dan dibuka penyumbatannya oleh tim medis, maka dalam waktu maximal 12 jam, seseorang berisiko besar  meninggal. Karena, pada penelitianya, 12 jam adalah waktu maksimal dalam penanganan gejala serangan jantung, dan waktu terbaiknya adalah sebelum tiga jam dari awal gejala dirasakan, agar penyembuhan lebih mudah.
"Kalau orang serangan jantung, pompa jantungnya terganggu, otomatis sesak nafas, kalau nyeri di bagian jantung bawah seperti nyeri ulu hati, jadi mual. Jadi penanganan di kerok bukan sama sekali solusi, atau memperingan, kebiasaan mengerok itu hanya melukai bagian kulit, merahnya itu karena luka tetapi tidak berdarah," tutupnya.

Sumber : Akurat.co

Ternyata, Bale Masih Belum Bisa Bahasa Spanyol

Kilat Pelangi - Gareth Bale mendapatkan sebuah saran agar karirnya di lapangan hijau bersama Real Madrid bisa lebih sukses. Sang striker rupanya diminta untuk belajar bahasa Spanyol guna memudahkannya beradaptasi dengan pemain lainnya, hal ini diungkap oleh mantan pelatih Real Madrid, John Toshack.
"Jika Anda pindah ke sebuah klub di luar negeri, Anda harus belajar bahasa karena itu cara menghormati para penggemar," buka Toshack seperti dilansir Football Espana.
Bale sendiri bukanlah sosok baru di pentas Liga Spanyol, pesepakbola asal Wales itu tercatat sudah hampir enam tahun bermaian dan menjalani kehidupannya di Spanyol, setelah pada tahun 2013 lalu ia diboyong dari klub Inggris, Tottenham Hotspur dengan mahar tinggi. Namun, meski terbilang sudah cukup lama menetap di Spanyol, nyatanya Bale kerap kali terkendala bahasa.
Dengan catatan itu, Toshack pun meminta Bale untuk bekerja ekstra agar bisa degan baik menguasai bahasa Spanyol. Toshack yakin faktor tersebut bisa membuat Bale lebih bersinar lagi bersama Los Blancos –julukan Real Madrid-.
"Gareth Bale harus berusaha dan jika dia mampu melakukannya, maka itu akan sangat membantunya lebih bersinar lagi,” ujarnya.
Lebih lanjut, meski mengakui bahwa Bale masih harus belajar bahasa Spanyol guna melancarkan karirnya, Toshack pun tak menampik jika pemain 29 tahun itu adalah pesepakbola yang hebat. Sayangnya, Bale sempat beberapa kali terhenti lantaran cedera.
“Dia adalah pemain yang sangat hebat tapi selama ini terganggu oleh cedera," tandas pria berusia 69 tahun tersebut.
Sejalan dengan apa yang dikatakan Toshack soal cedera Bale, performa pemain bernomor punggung 11 di klub asuhan Santiago Solari itu memang belum maksimal. Bahkan, hingga musim 2018-2019 Bale tercatat baru memainkan 18 laga di Liga Spanyol dengan torehan enam gol dan dua assist.
Bale juga tercatat sudah dua kali mengalami cedera, dimana pada Desember 2018 lalu ia mengalami cedera engkel. Sementara, pada awal Jnauari kemarin ia juga mengalami cedera otot paha. Karena cedera itu, Bale pun harus duduk di bangku cadangan dalam beberapa laga terakhir Los Blancos.[

Sumber : Akurat.co

Rencana Prabowo Pisahkan Kemenhut dan Kemen LH Dinilai Sudah Tepat

Kilat Pelangi - Calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto ingin memisahkan kembali Kementerian Kehutanan (Kemenhutdan Kementerian Lingkungan Hidup (Kemen LH).
Gagasan itu disampaikan Prabowo pada saat debat kedua capres yang digelar di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Minggu (17/2/2019) lalu.
Dekan Fakultas Hukum Universitas Nasional (Unas) Ismail Rumadan menilai gagasan Prabowo tersebut sudah tepat. Menurut dia, selama penggabungan kedua kementerian tersebut pada masa pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla, banyak permasalahan lingkungan hidup yang tidak tuntas.
Dia mencontohkan adanya kasus kerusakan lingkungan hidup akibat penambangan PT Freeport Indonesia. Hasil audit BPK yang dipublikasi pada Maret 2018 menunjukkan adanya kerusakan ekosistem akibat limbah PT Freeport Indonesia senilai Rp185 triliun. Penyelesaian kasus ini sampai sekarang tidak transparan dan terkesan ditutup-tutupi.
“Demikian juga dalam beberapa kasus kerusakan lingkungan hidup akibat kebakaran hutan, tidak ada sanksi tegas terhadap para pelaku. Selama penggabungan kedua kementerian tersebut, penyelesaian atas maslah kerusakan lingkungan terkesan tertutup,” ujar Ismail.
Permasalahan mendasar yang sangat lemah dari penggabungan kedua kementerian tersebut salah satunya adalah kurangnya independensi dari Kementrian Lingkungan Hidup untuk melakukan fungsi pengawasannya sekaligus memberikan sanksi secara tegas kepada pelaku kerusakan lingkungan.
“Kurang independennya pengawasan ini akibat Kementerian Lingkungan Hidup ditempatkan menjadi salah satu unit setara eselon I di bawah Kementerian Kehutanan yang keduanya memiliki tugas dan fungsi berbeda secara substansial,” papar penulis buku Kebijakan Hukum Investasi Minyak dan Gas Bumi ini.
Kementerian Lingkungan Hidup yang tugasnya mengawasi dan melakukan tindakan hukum terhadap setiap pelanggaran terhadap lingkungan hidup, digabungkan dengan Kementerian Kehutanan yang tugasnya mengelola dan memanfaatkan sumberdaya hutan, sehingga ketika ada pelanggaran terhadap lingkungan hidup yang berhadapan dengan fungsi pemanfaatan hutan, maka sudah tentu Direktorat LKH yang berada di bawah Kementerian Kehutanan tidak bisa berbuat banyak dan bertindak optimal serta tegas terhadap para pelanggar.
“Oleh karena itu, gagasan dan ide untuk memisahkan kembali kedua kementerian tersebut oleh Prabowo perlu diapresiasi sebagai gagasan brilian yang sangat tepat untuk mengatasi persoalan lingkungan hidup saat ini,” cetusnya.
Gagasan itu, sambung Ismail, tentu ingin mengembalikan fungsi pengawasan yang dilakukan KLH, agar benar-benar independen, transparan, dan akuntabel dalam melakukan pengawasan dan tindakan hukum terhadap para pelaku kerusakan terhadap lingkungan hidup.
Terpisah, Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Dian Islamiati Fatwa mengatakan, penggabungan urusan lingkungan hidup dan kehutanan membuat pengawasan amburadul. Seharusnya antara yang eksploitasi dan pengelolaan hutan dengan fungsi pengawasan dan penindakan dipisah.[]

Sumber : Akurat.co